Search This Blog

Usul al-Fiqh - Syar’u Man Qablana (syariat sebelum Islam)



Syar’u Man Qablana adalah syari’at atau ajaran-ajaran nabi-nabi sebelum islam yang berhubungan dengan hukum, seperti syari’at Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa as. Syar’u Man Qablana dibagi menjadi dua bahagian.

1) Setiap hukum syariat dari umat terdahulu namun tidak disebutkan dalam Al-quran dan Sunnah.

2) Setiap hukum syariat dari umat terdahulu namun disebutkan dalam Al-quran dan Sunnah.

Para ulama usul al-fiqh sepakat menyatakan bahwa syariat yang diturunkan Allah SWT sebelum Islam telah dibatalkan secara umum oleh Syari’at Islam. Syariat Islam merupakan syariat untuk seluruh umat manusia, manakala syariat umat sebelum Islam hanya berlaku bagi kaum tertentu sahaja. Contohnya:

“Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku." (QS 6:146)

Contoh lain; pada zaman Nabi Musa cara menebus dosa (bertobat) atas kesalahan yang telah dilakukan adalah dengan bunuh diri. Setelah Islam datang, syari’at tersebut telah dimansukhkan dengan ayat yang bermaksud:

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.” (QS 11:3)

Para ulama juga sepakat mengatakan bahwa pembatalan syariat sebelum Islam itu berlaku tidak secara menyeluruh kerana masih banyak syari'at sebelum Islam yang masih diulangi dalam syari'at Islam, seperti hukuman zina, qisas, syariat berpuasa dll.

Dalam masalah ini para ulama sepakat mengatakan bahwa untuk masalah aqidah, syari'at Islam tidak membatalkannya. Kepercayaan dan keyakinan kepada Allah SWT sejak zaman Nabi Adam masih kekal sampai sekarang. Demikian juga dalam masalah hukuman pencurian, pembunuhan, kekufuran dan syirik. Firman Allah SWT yang bermaksud:

“Mereka itulah orang orang yang telah diberi petunjuk oleb Allab, maka ikutilah petunjuk mereka..." (QS 6:90)

“Kemudian Kami wabyukan kepadamu (Muhammad). Ikutilah Agama Ibrahim yang hanif..." (QS 16:123)

Dalil dari kedua ayat ini merupakan hujah yang amat jelas menunjukkan bahwa umat Islam masih terikat terhadap syari'at sebelum Islam yang disampaikan kepada Rasulullah SAW melalui wahyu (al Qur'an). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

"Allah telah menerangkan kepada kamu perkara-perkara agama yang telah ditetapkan hukumnya dan apa yang telah diperintahkanNya kepada Nabi Nuh dan yang telah Kami (Allah) wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), dan juga yang telah Kami perintahkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa serta Nabi Isa, iaitu: Tegakkanlah pendirian agama dan janganlah kamu berpecah belah atau berselisihan pada dasarnya". (QS 42:13)


Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.