Search This Blog

Adakah semua non-Muslim digelar kafir dalam Islam?




Orang-orang Islam sering menyebut mereka yang non-Muslim sebagai kafir. Benar ke di dalam al Quran ada mengajar kita untuk memanggil mereka yang non Muslim sebagai kafir? Boleh ke kita gelar mereka sebagai kafir sebelum kita dakwah mereka?

Firman Allah SWT yang bermaksud:
"Dan tiadalah Kami mengazabkan sesiapapun sebelum Kami mengutuskan seorang Rasul (untuk menerangkan yang benar dan yang salah).” (QS. Al Isra: 15)

Islam adalah agama yang adil dan memberi hak kepada mereka yang berhak menerimanya. Islam tidak akan menghukum seseorang yang tidak mengetahui syariat Allah SWT atau syiar Islam belum sampai kepadanya. Mereka ini digelar Ahlul Fatrah (terdapat khilaf diantara ulama siapakah ahlul fatrah).

Hakikatnya adalah, di dalam al Quran, Allah SWT telah memberi banyak gelaran kepada non Muslim selain dari gelaran kafir. Contohnya, dalam Surah at Taubah ayat 30, Allah SWT tidak memanggil non Muslim sebagai kafir, tetapi sebagai Yahudi walaupun mereka kata: "Uzair ialah anak Allah" dan Allah SWT memanggil orang kristian sebagai Nasrani walaupun mereka kata "Al-Masih ialah anak Allah".

Jelas bahwa al Quran tidak gelar mereka semua yang bukan Islam sebagai kafir. Persoalannya sekarang adalah, adakah Ahlul Kitab yang disebut dalam al Quran itu sama dengan Yahudi dan Kristian pada zaman ini. Mari kita bedah siasat isu ini:

Firman Allah SWT yang bermaksud:
Dan janganlah kamu berkahwin dengan perempuan-perempuan kafir musyrik sebelum mereka beriman..."(QS 2:221)



Haram seorang Muslim kahwin dengan perempuan kafir tetapi Utsman bin Affan ra. menikah dengan Nailah Al Kalbiyah, seorang wanita Yahudi. Thalhah bin Ubaidillah ra. juga bernikah dengan wanita Yahudi, Su'da binti Auf.

Tidak ada satupun riwayat pun yang mengatakan bahwa para sahabat menentang pernikahan tersebut. Dari sini nampak bahwa mereka bersepakat atas bolehnya menikah dengan wanita ahlul kitab.


Firman Allah SWT yang bermaksud:
"Dan (dihalalkan kamu berkahwin) dengan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatannya - di antara perempuan-perempuan yang beriman, dan juga perempuan-perempuan yang menjaga kehormatannya dari kalangan orang-orang yang diberikan Kitab dahulu daripada kamu apabila kamu beri mereka maskahwinnya..." (QS 5:5)

Ini bermaksud Yahudi dan Kristian (nasrani) bukan kafir (kerana terdapat larangan berkahwin dengan orang kafir) tetapi ahlul kitab dan umat Islam (lelaki) adalah dibenarkan untuk berkahwin dengan mereka (perempuan).


Kepada mereka yang mengatakan Yahudi dan Kristian pada zaman ini bukan Ahlul Kitab kerana agama mereka telah diselewengkan: ketahuilah bahwa agama mereka telah diseleweng sebelum zaman Rasulullah SAW dan bukannya pada zaman ini...

Wahai Ahli kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam perkara ugama kamu, dan janganlah kamu mengatakan sesuatu terhadap Allah melainkan yang benar; sesungguhnya Al Masih Isa ibni Maryam itu hanya seorang pesuruh Allah dan Kalimah Allah yang telah disampaikanNya kepada Maryam, dan (ia juga tiupan) roh daripadaNya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulNya, dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga". (QS 4:171)

Agama Yahudi dan Kristian telah diseleweng sebelum zaman Rasulullah SAW (bukannya pada zaman ini) tetapi al Quran masih gelar mereka Ahlul Kitab dan benarkan lelaki Muslim berkahwin dengan perempuan mereka. (lihat juga QS 9:30)


Ini juga telah membuktikan bahwa Yahudi dan Kristian pada zaman ini adalah sama dengan Ahlul Kitab yang di sebut dalam al Quran. Mereka tidak digelar kafir kerana terdapat pengecualian dari Allah SWT yang memberi gelaran Ahlul Kitab kepada mereka. Malah, darjat Ahlul Kitab adalah satu tingkatan lebih tinggi dari orang kafir sebagaimana yang difirman oleh Allah SWT yang bermaksud:

"Wahai Isa! Sesungguhnya Aku akan mengambilmu dengan sempurna, dan akan mengangkatmu ke sisiKu, dan akan membersihkanmu dari orang-orang kafir, dan juga akan menjadikan orang-orang yang mengikutmu mengatasi orang-orang kafir, hingga ke hari kiamat. Kemudian kepada Akulah tempat kembalinya kamu, lalu Aku menghukum (memberi keputusan) tentang apa yang kamu perselisihkan". (QS 3:55)


Rujuk: Maksud kafir dalam Islam



Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.